Breaking News
Loading...
  • New Movies
  • Recent Games
  • Tech Review

Tab 1 Top Area

Tech News

Game Reviews

Recent Post

Jumat, 03 Agustus 2012
TANAMAN HIAS UNTUK KOTA

TANAMAN HIAS UNTUK KOTA

HAAAAAI remaja sehat! ;;)
Admin is back! *penonton pada kabur semua* eh jangan kabur ya ;;)
Kali ini admin mau bagi-bagi info nih, tenang tanaman hias yang bisa dibudidayakan. Nah, kita jadi remaja sehat nggak Cuma harus bisa jaga diri sendiri, tapi kita juga harus bisa jaga lingkungan di sekitar kita, betulbetulbetul? *upin ipin style :P*
Udah ah daripada bosen denger admin nyeloteh, yuk mending kita cek aja infonya!

1.      Kucai Jepang (Carex marrowii)


Tanaman hias sebagai pembatas ini bernama lain ORNAMENTAL GRASS, berdaun panjang seperti pita dan mengkilap. Tinggi antara 20 – 30 cm, rentangnya mencapai 45 cm, bunganya kecil tidak terlalu kelihatan.
yitvbgyhuh
2.      Taiwan Beauty (Arachnis pintoi)


Merupakantanaman semi semak, dengan nama lain MEXICAN FALSE HEATER atau FALSE HEATER. Tinggi tanaman 15 – 61 cm dengan percabangan cukup banyak. Daun berukuran kecil dengan bunga kecil berwarna putih, ungu atau pink, bentuk kelopak tipis dan ramping dan bunga mekar terus menerus.

3.      Puring (Codiaeum variegatum)

Dengan nama lain CROTON, tanaman hias ini mempunyai helai daun  berbentuk bundar panjang, bundar telur, berbentuk kipas, tombak dan berdaun keriting dengan warna daun ada yang kuning, hijau, merah kecokelatan atau guratan dengan warna campuran. Bunga tersusun dalam bentuk tandan, merunduk, dan panjangnya dapat mencapai 25 cm, muncul dari ketiak daun. Berbunga sepanjang tahun.

4.      Palem Merah (Cyrtostachys lakka)


Dengan nama lain PINANG MERAH BERBENTUK BATANG, pelepah dan tulang daun berwarna merah menyala. Dapat tumbuh di rawa dataran rendah sampai 500 m dpl.

5.      Cemara Lilin (Cupressus sempervirens)

Dapat tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi. Tinggi tanaman bisa mencapai 20 m atau lebih. Tajuk ramping terdiri dari banyak ranting jarum yang berwarna hijau.

6.      Kamboja (Plumeria sp)

Dengan nama lain SEBOJA & CEMPAKA. Tanaman kamboja berbentuk pohon, kecil dengan tiggi 1,56 m. Batang mengandung getah dengan daun berkelopak rapat pada ujung ranting, bertangkai panjang, bentuk memanjang berbentuk lanset, warna daun hijau dengan permukaan halus. Bunga kamboja merupakan bunga majemuk, terdiri dari 20 kuntum bunga atau lebih yang berbau harum. Warna bunga ada yang putih dengan kuning pucat ditengah, serta merah mudadengan warna kuning ditengah.

7.      Krokot (Alternanthera ficoidea)

Tanaman hias ini bernama umum krokot atau KRIMINIL. Postur tanaman dengan helai daun berwarna hijau dengan tepi berwarna putih dan merah, tinggi tanaman mencapai 20 cm dan merupakan tanaman penutup tanah.

8.      Kembang sepatu (Hibiscuc rosasimensis)

Tanaman hias ini bernama lain BUNGAN RAYA dengan batang menyerupai kayu. Bunga berbentuk terompet atau lonceng berwarna merah, putih, kuning, orange dan kombinasi dua warna. Bunga yang sudah mekar hanya bertahan 1 – 2 hari.

9.      Sutera Bombay (Portulaca grandiflora)


Sutera bombay merupakan tanaman yang tumbuh datar atau merambat ke atas, helai daun berbentuk seperti duri memanjang serta warna bunga beragam ada yang putih, kuning, merah, ungu dan lembayung. Tinggi tanaman mencapai 15 – 30 cm.

10.  Katis Kodok (Sanseviera trifaciata)

Mempunyai nama lain LIDAH MERTUA, KUPING MONYET, dan PEDANG-PEDANGAN. Helai daun pendek cenderung melebar dan tersusun melingkar. Bagian ujungnya lancip dan bagian tengah berwarna hijau dengan bagian tepi berwarna kuning. Tidak memiliki batang, daun langsung tumbuh dari pangkal akar.


Yuuups. Itu dia 10 jenis tanaman hias yang bisa dibudidayakan untuk mempercantik suasana lingkungan kita. Sebenernya masih banyak yang lain siiih.... tapi untuk saat ini cukup 10 dulu yah. Nanti kapan-kapan admin sambung lagi kalo ada waktu, okee? :D
Salam remaja sehat!
TRIAD KRR

TRIAD KRR


Hai hai haaaiii remaja sehat :D
Hari ini, admin mau bagi-bagi info lagi nih, kali ini tentang triad KRR. Aduduh.... apasih triad KRR ituuuu? Yuk kita cari tahuuu! :D


REMAJA DAN RESIKO TRIAD KRR

Remaja sebagai sosok individu yang masih labil, dalam kehidupan sehari-harinya banyak dikelilingi oleh berbagai model / contoh perilaku yang dapat membahayakan masa depan mereka. Apa itu perilaku beresiko?
Perilaku beresiko pada remaja di zaman globalisasi ini adalah SEKS BEBAS, NAPZA, DAN HIV – AIDS. Perilaku beresiko pada remaja ini di BKKBN dikenal dengan istilah “ TRIAD KRR ” atau TRIAD Kesehatan Reproduksi Remaja.
TRIAD KRR merupakan hubungan yang saling berkaitan erat manakalan seorang remaja terjerumus pada salah satu perilaku beresiko yang dimaksud, maka remaja tersebut akan beresiko pula untuk memasuki perilaku beresiko lainnya. Misalnya seorang remaja yang sudah kecanduan Napza, maka ia akan memiliki perilaku beresiko seks bebas dan beresiko pula terkena HIV/AIDS. Untuk lebih jelasnya, berikut ini ada penjelasan tentang perilaku beresiko. Cekidoooot guys :


-        PERILAKU SEKSUAL

Perilaku seksual adalah segala tingkah laku pad individu yang muncul karena adanya dorongan hasrat seksual, baik itu dengan lawan jenisnya maupun dengan sesama jenis.
Dorongan hasrat seksual merupakan anugerah ciptaan Tuhan, dalam upaya melestarikan umat manusia di dunia ini. Hasrat seksual atau dorongan hasrat seksual ini mulai berkembang pada remaja manakala serangan hormon setrogen dan hormon testosterone yang semakin aktif pada usia remaja, yang menyebabkan remaja mengalami berbagai perubahan dari sisi fisik maupun psikologisnya.
Bentuk – bentuk perilaku seksual pada remaja diawali dengan munculnya rasa tertarik kepada lawan jenis / pasangan, kemudian berkencan, bercumbu sampai berhubungan seksual yang seharusnya dilakukan pada pernikahan nanti.
Resiko perilaku seksual pada remaja adalah terjadinya Kehamilan yang Tidak Diinginkan (KTD), pernikahan dini dan aborsi (aduduuuuh... ngeri banget yah!)


-        NAPZA

Napza merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif. Pada kasus – kasus tertentu Napza tidak merugikan seseorang bahkan dapat membantu manusia terutama dalam dunia kedokteran. Namun pemakaian illegal NAPZA akan berdampak pada terjadinya penyimpangan perilaku. Pada remaja yang notabene ingin merasa diakui oleh lingkungan sekitarnya atau sekedar untuk melarikan diri dari masalah, pengaruh napza dapat merusak masa depan mereka. Jenis – jenis NAPZA yang sering digemari oleh remaja diantaranya KOKAIN, MARIYUANA, EXTASY ALCOHOL, DLL.
Resiko perilaku remaja yang menggunakan NAPZA adalah adanya ketergantungan / kecanduan pada salah satu jenis obat-obatan terlarang tersebut sehingga mengakibatkan hilangnya kesadaran, berkurangnya kreativitas, menurunnya prestasi berlajar dan lemahnya kontrol diri, dll.

-        HIV / AIDS

HIV = Human Immunodeficiency Viruses atau AIDS = Acquired Immuno Deficiency Syndrome, sampai saat ini masih merupakan jenis penyakit yang paling mematikan, karena belum ada obat penyembuhnya. Sebagai salah satu jenis penyakit mematikan (walaupun masa inkubasi sekitar 10 tahun) yang pada saat ini hanya dikenal remaja sebagai bagian dari penyakit biasa.
Banyak remaja yang belum mengetahui bahwa penyebaran HIV ini paling cepat melalui jarum suntik dan hubungan seksual. Dan penderita HIV / AIDS sulit dideteksi kecuali melalui pemeriksaan Ellisa.
Menurut data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, jumlah penderita HIV / AIDS di Jawa Barat sampai dengan bulan Maret 2011 sebanyak 3.537 orang penderita AIDS dan 2.172 orang positif terkena HIV, dan persentasi terbanyak adalah golongan usia produktif yaitu 20 – 29 tahun (3.128 HIV / AIDS).
Perilaku seks bebas dan Napza merupakan perilaku yang paling dekat dan beresiko tertularnya HIV / AIDS.







Penderita HIV/AIDS di Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta akan mendapatkan bantuan pembiayaan pengobatan jaminan kesehatan semesta 2013.

Kepala Badan Pelaksana Jaminan Kesejahteraan Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta, Pembayun Setyaning Astuti di Yogyakarta, mengatakan orang dengan HIV atau AIDS (ODHA) akan dimasukkan ke dalam Jaminan Kesehatan Semesta (Jamkesta) meskipun tidak secara khusus. Namun mereka tergabung dalam kategori kelompok berisiko HIV/AIDS.
"Memang belum secara tegas dan khusus mengalokasikan untuk ODHA namun, mereka telah tercakup dalam kelompok beresiko HIV/AIDS, yang telah masuk dalam Jamkesta," katanya, Senin (18/3).
ODHA yang akan dimasukkan dalam Jamkesta DIY adalah yang masuk dalam kategori Penerima Bantuan Iuran (PBI) yakni masyarakat miskin atau sangat miskin, serta Coordination Of Benefit (COB) yakni masyarakat yang rentan miskin.
"Masyarakat rentan miskin yakni masyarakat yang produktif dan mampu namun ketika masuk tingkat Rumah Sakit memang tidak memiliki kemampuan. Sementara bagi ODHA diluar kategori PBI dan COB kebijakan bantuannya masih dalam pembahasan Pemerintah Provinsi dengan Kabupaten/Kota," katanya.
Selanjutnya, kata dia, bantuan Jamkesta untuk ODHA untuk 2013 hanya diperuntukkan bagi pembiayaan pengobatan semua penyakit ikutan (Infeksi Opportunistik) yang disesuaikan dengan indikasi medis.
"Kami memang hanya membantu pengobatan Infeksi Opportunistiknya saja, asalkan sesuai dengan indikasi medis maka berapapun kebutuhannya walau harus melebihi Rp15 juta akan tetap kami bantu," imbuhnya.
Sementara untuk terapi atau perawatan lanjutan bagi ODHA dengan obat Antiretroviral (ARV), kata dia masih akan dibantu oleh lembaga donor Internasional "Global Fun".
"Sampai tahun ini masih ada pendanaan dari Global Fun bagi ODHA, oleh karena itu tentu tidak diperkenankan satu pasien mendapatkan bantuan dari dua sumber.Untk pengobatan ARV direncanakan telah masuk Jamkesta pada 2014," ujarnya.
Sebelumnya, Sekretaris Komisi Penanggulangan (KPA) AIDS DIY, Riswanto, mengatakan setiap tahun jumlah kasus HIV/AIDS di DIY rata-rata masih bertambah 150 kasus setiap tahun.
Sesuai data akumulasi penghitungan KPA DIY sejak 1993 hingga November 2012 terdapat 1.941 kasus HIV/AIDS yang terdiri atas 831 kasus AIDS dan 1.110 kasus HIV. (ANT)

sumber : mertonews.com

Demikianlah kaitan TRIAD KRR dengan perilaku beresiko pada remaja dewasa ini. Namun demikian bukan berarti masa remaja demikian suramnya, namun hal ini perlu upaya-upaya dari remaja sebaga pelaku utama serta lingkungan sebagai pelaku antara untuk mencegah terjadinya resiko TRIAD KRR ini dengan upaya – upaya seperti ini :
-        Mengikis kebodohan dan kemiskinan
-        Membuka Akses Layanan Informasi dan Konslutasi Kesehatan Reproduksi kepada Remaja
-        Meningkatkan Pertisipasi Remaja dalam TRIAD KRR melalui peer group
-        Sosialisasi Hak – Hak Reproduksi yang dimiliki oleh setiap individu.
-        Meminimalkan informasi seks bebas melalui media.
-        Penundaan Usia Kawin minimal 20 tahun bagi wanita
-        Menciptakan lingkungan keluarga yang komunikatif, kondusif dan informatif.

Manakala remaja bebas dari resiko TRIAD KRR, maka akan tercipta TEGAR REMAJA, yaitu remaja yang mampu berperilaku sehat, terhindar dari resiko seks bebas, napza dan HIV / AIDS, maumenunda usia pernikahan, bercita-cita mewujudkan keluarga kecil sejahtera dan bahagia, dan mampu menjadi contoh / model bagi teman sebayanga dalam menjalankan proses kehidupan reproduksinya secara sehat dan bertanggung jawab.

Nah, itu dia TRIAD KRR remaja. Diharapkan setelah mengetahui info ini, para remaja sehat bisa mengatur polha hidupnya kearah yang lebih baik lagi dengan menjauhi TRIAD KRR diatas. Gamau kan kalo masa depan remaja sehat jadi suram karena TRIAD KRR? Iyuuuuuwh... jauh jauh deh ya :p
Okidiii... cukup sekian dari admin hari ini. Semoga bermanfaat ya :) salam remaja sehaaat! \m/
PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN (PUP) DAN 8 FUNGSI KELUARGA

PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN (PUP) DAN 8 FUNGSI KELUARGA


Hellaaaaw.... remaja sehat! Ehehehe ;) \m/
Sekarang nih ya, admin mau bagi-bagi info tentang PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN (PUP) DAN 8 FUNGSI KELUARGA. Aduh.... istilah apalagi sih nih? Yuuuuk sekarang kita simak aja dulu uraiannya.


PUP atau Pendewasaan Usia Perkawinan adalah upaya untuk meningkatkan usia pada perkawinan pertama, sehingga mencapai usia minimal pada saat perkawinan yaitu 20 tahun bagi wanita dan 25 tahun bagi pria.
Tujuan program PUP adalah memberikan pengertian dan kesadaran kepada remaja agar dalam merencanakan keluarga, mereka dapat mempertimbangkan berbagai aspek yang berkaitan dengan kehidupan berkeluarga, kesiapan fisik, mental, emosional, pendidikan, sosial, ekonomi, serta menentukan jumlah dan jarak kelahiran.
Dasar pemikiran Porgram PUP adalah Undang-undang No. 52 tahun 2009 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga telah mengamanatkan perlunya pengendalian kuantitas, peningkatan kualitas dan pengarahan mobilitas penduduk agar mampu menjadi sumber daya yang tangguh bagi pembangunan dan ketahanan nasional.
Terus nih ya, latar belakangnya adalah sebagai berikut :
1.      Semakin banyak kasus pernikahan usia dini.
2.      Banyaknya kasus kehamilah yang tidak diinginkan.
3.      Banyaknya kasus pernikahan di usia dini dan kehamilan yang tidak diinginkan menyebabkan pertambahan penduduk makin cepat (setiap tahun bertambah sekitar 3,2 juta jiwa)
4.      Karena pertumbuhan penduduk tonggi, sedangkan kualitasnya rendah
5.      Menikah dalam usia muda menyebabkan keluarga sering tidak harmonis, sering cekcok, terjadi perselingkuhan, terjadi KDRT, dan rentan terhadap perceraian.

Nih nih yaaa, persiapan yang harus dilakukan sebelum berkeluarga :
1.      Persiapan fisik dan biologis.
2.      Persiapan mental
3.      Persiapan sosial dan ekonomi
4.      Persiapan pendidikan dan keterampilan
5.      Persiapan keyakinan (agama)
Kalo kerangka kerja PUP ituuu terdiri dari 3 masa reproduksi, yaitu :
1.      Masa menunda perkawinan dan kehamilan
2.      Masa menjarangkan kehamilan
3.      Masa mencegah kehamilan

Selain itu, dengan mempelajari PUP kita juga tahu mengenai alat kontrasepsi, yaitu ada oral pil, kondom, AKDR / Spiral / IUD

Oiyaa... ngomong – ngomong, disini kita juga belajar tentang 8 fungsi keluarga lho. Menurut BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) bahwa fungsi keluarga dibagi 8. Fungsi keluarga yang dikemukakan oleh BKKBN ini senada dengan fungsi keluarga menurut Peraturan Pemerintah nomor 21 tahun 1994. Ini nih 8 Fungsi keluarga itu :
1.      Fungsi Keagamaan, yaitu dengan memperkenalkan dan mengajak anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan bahwa ada kekuatan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah ini.


2.      Fungsi sosial budaya, dilakukan dengan membina sosialisasi pada anak, membentuk norma-norma dan tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak, dan meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.
3.      Fungsi cinta kasih, diberikan dalam bentuk memberikan kasih sayang dan rasa aman, serta memberikan perhatian diantara anggota keluarga.
4.      Fungsi perlindungan, bertujuan untuk melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik, sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
5.      Fungsi reproduksi, merupakan fungsi yang bertujuan untuk meneruskan keturunan, memelihara dan merawat anggota keluarga.
6.      Fungsi sosialisasi dan pendidikan, merupakan fungsi dalam keluarga yang dilakukan dengan cara mendidik anak sesuai dengan tingkat perkembangannya, serta menyekolahkan anak. Sosialisasidalam keluarga juga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.



7.      Fungsi ekonomi, adalah serangkaian dari fungsi lain yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah keluarga. Fungsi ini dilakukan dengan cara mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa datang.
8.      Fungsi pembinaan lingkungan, penempatan diri untuk keluarga sejahtera dalam lingkungan sosial budaya dan lingkungan alam yang dinamis secara serasi, selaras, dan seimbang. Upaya pengembangan fungsi keluarga ini dimaksud sebagai wahana bagi keluarga agar dapat mengaktualisasikan diri dalam membangun dirinya menjadi keluarga sejahtera dengan difasilitasi oleh institusi masyarakat sebagai lingkungan sosialnya dan dukungan kemudahan oleh pemerintah.


Nah, memasuki kehidupan berkeluarga tentunya memerlukan persiapan dari segi 8 fungsi keluarga yang matang dari masing-masing pasangan nih, temen-temen.menyiapkan pribadi yang matang sangat diperlukan dalam membangun keluarga yang harmonis. Menyiapkan pribadi yang matang dapat dilakukan melalui penanaman nilai-nilai moral dengan melaksanakan 8 fungsi keluarga yaitu fungsi agama, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, sosialisasi pendidikan, ekonomi dan lingkungan. Dalam setiap fungsi keluarga terdapat nilai-nilai moral yang harus diterapkan dalam keluarga.

Nah, temen-temen, kita udah belajar nih tentang PUP dan 8 Fungsi keluarga. Diharapkan sih setelah tau tentang kedua materi ini, kita sebagai remaja bisa melakukan perencanaan yang matang untuk menghadapi pernikahan dan rumah tangga, begitu juga dengan perencanaan jumlah dan jarak kelahiran anak.
Okidiii... temen-temen makasih untuk perhatiannya :D salam remaja sehat! \m/
Copyright © 2012 Pusat Informasi & Konseling Remaja Sawahan All Right Reserved
Designed by CBTblogger